Belajar Praktis tentang Ilmu Bisnis dan Pemberdayaan dengan Pelaku UMKM
Mahasiswa PS MA-FPUPNYK mengadakan kunjungan ke pelaku usaha agribisnis untuk mendapatkan pengalaman lapangan tentang usaha agribisnis. Kunjungan dilaksanakan di perusahaan roti Manna Bakery Maguwoharjo Sleman, bisnis ini merupakan bisnis keluarga yang sudah memasuki generasi kedua. Bermula pada tahun 1960-an Bpk. Hendro Sutikno dan Ibu Tini Yuniati mendirikan sebuah toko minuman dan roti di sekitar Jl. Malioboro. Diberi nama MIROTA yang berarti Minuman, Roti, dan Tart. Pada tahun 1985, Bpk. Siswanto Hendro Sutikno MIROTA terdaftar sebagai perusahaan dengan nama PT. Mirota Indah Indonesia dengan brand Manna Bakery. Manna Bakery memiliki Visi Menjadi perusahaan roti terbesar dan terpercaya di Yogyakarta yang menghasilkan produk-produk yang kreatif, inovatif dan berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, dan Menjadi perusahaan roti yang tidak hanya profit-oriented, namun juga dapat menjadi berkat untuk masyarakat luas.
Kunjungan berikutnya adalah ke Pasar Lelang Cabai di Sleman. Pasar Lelang ini dikelola oleh Koperasi Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi yang dahulu merupakan Asosiasi Petani Hortikultura Puncak Merapi yangh merupakan komunitas petani hortikultura di Sleman. Kelembagaan Pasar Lelang ini sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani dengan mendapatkan harga yang sesuai atau normal dan terbebas dari permainan harga para tengkulak dan pasar Lelang ini juga sudah menjadi rujukan harga cabai di tingkat lokal dan regional. Pasar Lelang sudah beroperasi dengan menggunakan teknologi digital sehingga segala proses transaksi dapat dilaksanakan dengan cara digital dan berlangsung secara transparansi.
Kunjungan berakhir di Desa Wisata Kembangarum Sleman dengan menikmatin panorama alam perdesaan yang hijau dihiasi gemericiknya air pegunungan sangat ideal sebagai tempat beristirahat dan bercanda ria dengan para peserta. Dewi Kembar ada sejak di pertengahan tahun 2005, desa Kembangarum rupanya belajar dengan cepat. Desa yang awalnya hanya merupakan desa biasa berhasil dibangun menjadi desa wisata yang menawarkan berbagai kegiatan alami [bwid_19/5/2022].